Bendungan ini dibangun pada tahun 1981 dengan tujuan sebagai peringatan dini atas air yang sedang mengalir dari puncak ke jakarta, proyek ini dibangun pada tanggal 16 april 1911 dan selesai awaloktober 1912 dan di resmikan pada 11 oktober 1912, bendungan ini merupakan hasil karya Ir.Hendrik Van Bren dengan panjang 74 m dan 5 inlaatsluis ( pintu untuk mengalirkan arus ke kawasan dibawah) dan 3 spuisluis (pintu untuk menahan air), jika volume air berlebihan dan mengancam kawasan bawah dengan lebar masing-masing pintu 4 meter.
Bendungan ini diresmikan oleh Gubernur Jendral Alexander Willem Frederik Idenburg didampingi para pejabat penting pada masa itu yaitu Kepala Insinyur Negara Roos, Ir.Van Diessel, Ir.Hendrik Van Breen, pengawas leuwiliang dan Bogor, Anggota Dewan Ebbinik, ad ministrator D.Veenstra (ciluar) Mulder (kedunghalang), Valette (pondok gede) Sol (ciomas) Residen Batavia, Asisten Residen Bogor (setingkat WEDANA) dan para patih Bogor, Batavia dan meester cornelis (sekarang jatinegara).
Bendungan ini dilengkapi oleh beberapa sarana seperti pengontrol dasar sungai atau consolidation dam, jembatan katulampa danpembuatan alat ukur saluran induk (untuk mencatat curah hujan ) dan sebagai pusat pantau sekaligus unutk irigasi di Bogor , air yang mengalir dari hulu sungai di daerah telaga warna puncak, cisarua dan sungai ciliwung. *berbagai sumber
Hingga saat ini bendungan katulampa ini menjadi icon kota Bogor dan masih berfungsi baik sebagai bendungan dan sebagai perlintasan untuk kendaraan roda dua dan sebagai tujuan utama para pesepeda untuk berswafoto serta minum minuman jahe susu di warung umi yayah.
Add Comment